
RAGAM

Pusat Spiritualitas Vatican Memperkuat Hubungan Antaragama
Pusat Spiritualitas Vatican Memperkuat Hubungan Antaragama

Pusat Spiritualitas dalam upaya memperkuat dialog lintas keyakinan, Vatikan meresmikan inisiatif baru melalui Pusat Spiritualitas Vatican yang kini secara aktif mendorong kerja sama dan pemahaman antaragama. Langkah ini menjadi bagian dari visi Paus Fransiskus untuk menciptakan dunia yang lebih damai melalui toleransi, dialog terbuka, dan penghargaan terhadap keragaman spiritual.
Pusat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat refleksi dan ibadah, tetapi juga sebagai ruang pertemuan bagi tokoh agama dari berbagai latar belakang—Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, dan lainnyan untuk berdialog mengenai isu-isu global seperti perdamaian, keadilan sosial, dan krisis lingkungan.
Dalam sambutannya, Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, menegaskan bahwa pusat ini adalah simbol harapan. “Di sini, kita belajar untuk mendengarkan satu sama lain, tidak hanya dengan pikiran, tetapi juga dengan hati,” ujarnya.
Pusat Spiritualitas ini telah mengadakan berbagai forum lintas agama sejak awal tahun, termasuk seminar tentang peran agama dalam perdamaian dunia, serta lokakarya bersama pemimpin muda lintas iman. Banyak tokoh agama memuji Vatikan atas keterbukaannya dalam mengakomodasi ruang spiritual yang inklusif.
Salah satu peserta, Sheikh Ibrahim Al-Hussein dari Yordania, menyebut langkah ini sebagai “terobosan penting dalam membangun jembatan antar umat beragama.” Ia berharap kolaborasi semacam ini bisa di adopsi secara global.
Pusat ini juga menyelenggarakan pelatihan bagi pemimpin agama dan komunitas untuk memperkuat kapasitas mereka dalam memediasi konflik berbasis identitas dan keyakinan, dengan pendekatan yang damai dan penuh empati.
Pusat Spiritualitas melalui inisiatif ini, Vatikan menegaskan komitmennya untuk menjadikan agama sebagai kekuatan pemersatu, bukan pemecah. Dengan semangat spiritualitas universal dan nilai-nilai kemanusiaan, pusat ini di harapkan menjadi model global dalam membina harmoni di tengah keberagaman dunia.
Dialog Lintas Iman Di tingkatkan Melalui Pertemuan Para Pemimpin Agama Dunia di Vatican
Dialog Lintas Iman Di tingkatkan Melalui Pertemuan Para Pemimpin Agama Dunia di Vatican, sebagai bagian dari komitmennya terhadap perdamaian dan toleransi global, Vatikan menjadi tuan rumah Pertemuan Para Pemimpin Agama Dunia yang di selenggarakan minggu ini. Acara bersejarah ini mempertemukan tokoh-tokoh agama dari berbagai negara dan kepercayaan untuk memperkuat dialog lintas iman serta mencari solusi bersama atas tantangan kemanusiaan saat ini.
Pertemuan ini di hadiri oleh pemimpin dari berbagai agama, termasuk Kristen, Islam, Yahudi, Hindu, Buddha, dan kepercayaan lokal dari Afrika dan Asia. Agenda utama yang di bahas meliputi isu-isu seperti perubahan iklim, krisis kemanusiaan global, perdamaian dunia, serta pentingnya pendidikan toleransi lintas generasi.
Paus Fransiskus dalam pidato pembukaannya menekankan bahwa agama harus menjadi jembatan, bukan tembok pemisah. “Di tengah dunia yang terpecah oleh konflik dan ketakutan, kita—para pemimpin iman. Memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan bahwa kasih, pengampunan, dan saling pengertian bisa melampaui perbedaan,” ujarnya.
Salah satu momen penting dalam pertemuan ini adalah deklarasi bersama. Tentang komitmen menjaga perdamaian dan solidaritas antarumat beragama. Dokumen ini ditandatangani oleh seluruh perwakilan agama dan akan menjadi dasar kerja sama berkelanjutan di berbagai belahan dunia.
Imam besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed El-Tayeb, menyambut baik inisiatif ini dan menyebutnya sebagai “langkah berani menuju masa depan yang lebih inklusif.” Ia juga menekankan pentingnya dialog bukan hanya di tingkat elite. Tetapi juga di akar rumput, melalui pendidikan, media, dan komunitas lokal.
Pertemuan ini juga menjadi ruang penting untuk berbagi praktik baik dari berbagai belahan dunia. Seperti program pemulihan pasca-konflik berbasis keagamaan, atau inisiatif bersama dalam membantu pengungsi dan korban bencana.
Dengan terselenggaranya forum ini, Vatikan kembali menegaskan perannya sebagai pusat spiritual yang aktif dalam membangun dunia yang lebih damai melalui kolaborasi antaragama. Di harapkan, pertemuan ini tidak hanya menjadi simbol. Tetapi juga langkah konkret menuju kerja sama lintas iman yang berkelanjutan.