Pembangunan GSW: Solusi Perlindungan Pesisir Utara
Pembangunan GSW: Solusi Perlindungan Pesisir Utara

Pembangunan GSW: Solusi Perlindungan Pesisir Utara

Pembangunan GSW: Solusi Perlindungan Pesisir Utara

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Pembangunan GSW: Solusi Perlindungan Pesisir Utara
Pembangunan GSW: Solusi Perlindungan Pesisir Utara

Pembangunan GSW Atau Giant Sea Wall Merupakan Upaya Komperhensif Dalam Menghadapi Tantangan Lingkunan Di Wilayah Pesisir Dari Ancaman Rob. Yang mana, proyek ini menjadi bagian integral dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Ini di rancang untuk memperkuat perlindungan terhadap wilayah pesisir utara Jawa. Ancaman banjir rob semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim dan fenomena penurunan muka tanah yang signifikan di berbagai kawasan pesisir. Oleh karena itu, pembangunan GSW di harapkan menjadi solusi strategis. Yang mana, tidak hanya melindungi masyarakat dari bencana. Namun, juga mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir. Dalam konteks ini, pembangunan ini memiliki tujuan utama untuk mencegah banjir rob dan abrasi. Hal tersebut di sampaikan oleh Staf Khusus Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra. Yang mana, menurutnya, proyek ini tidak akan memberikan dampak negatif bagi kelompok nelayan. Serta, masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah pesisir.

Namun sebaliknya, pembangunan GSW justru di rancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Yang mana, selama ini selalu di hantui oleh ancaman banjir rob dan abrasi. Sehingga, dengan adanya pembangunan ini, di harapkan aktivitas ekonomi masyarakat pesisir dapat berlangsung lebih stabil karena terlindungi dari risiko banjir. Lebih lanjut, Herzaky menegaskan bahwa pembangunan GSW tidak hanya berfokus pada pengendalian banjir rob. Namun, juga memperbaiki infrastruktur dasar di kawasan pesisir. Di mana, salah satu aspek penting dalam pengembangan NCICD melalui pembangunan GSW adalah peningkatan fasilitas sanitasi. Serta, penyediaan air bersih bagi masyarakat sekitar. Selain itu, proyek ini juga bertujuan memperkuat konektivitas antarwilayah di pesisir utara Jawa. Dengan demikian, pembangunan GSW di harapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara merata di kawasan tersebut.

Studi kelayakan untuk pembangunan GSW telah di lakukan pada tahun 2020. Namun, perubahan kondisi lingkungan dan sosial yang dinamis membuat evaluasi ulang terhadap hasil studi menjadi sangat penting.

Pembangunan GSW Tetap Relevan Dan Efektif Dalam Menghadapi Tantangan Di Masa Depan

Herzaky menyatakan bahwa pembangunan GSW perlu mempertimbangkan berbagai faktor terbaru yang memengaruhi wilayah pesisir. Yang mana, evaluasi ini bertujuan memastikan bahwa Pembangunan GSW Tetap Relevan Dan Efektif Dalam Menghadapi Tantangan Di Masa Depan. Salah satu implementasi nyata dari pembangunan ini adalah pembangunan tanggul di Muara Baru. Di mana, proyek ini menjadi bagian penting dari upaya perlindungan kawasan pesisir terhadap banjir rob. Pada 4 November 2024, Agus Harimurti Yudhoyono selak Menteri Koordinator Infrastruktur meninjau langsung pembangunan tanggul tersebut. Tanggul sepanjang 2,3 kilometer dengan ketinggian mencapai 4,8 meter di atas permukaan air laut ini di rancang untuk melindungi sekitar 20.000 kepala keluarga di wilayah tersebut. Sehingga, pembangunan GSW di kawasan Muara Baru di harapkan mampu melindungi area seluas 160 hingga 170 hektare dari ancaman banjir rob.

Selanjutnya, AHY menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat. Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut AHY, permasalahan banjir rob di wilayah pesisir merupakan tantangan kompleks yang tidak dapat di selesaikan secara sepihak. Oleh karena itu, pembangunan ini memerlukan sinergi lintas lembaga yang solid dan terkoordinasi dengan baik.

Dukungan terhadap pembangunan GSW juga datang dari berbagai pihak. Ini termasuk Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Banten, Fadli Afriadi. Yang mana, ia menegaskan bahwa pembangunan GSW harus di awasi secara ketat agar sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan. Lebih lanjut, menurutnya pembangunan GSW bertujuan untuk memajukan wilayah pesisir yang sering menjadi korban banjir rob dan abrasi. Sehingga, keberadaan tanggul laut raksasa ini di harapkan mampu mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap potensi banjir rob di masa depan. Selain itu, Fadli menambahkan bahwa pemerintah perlu memastikan pembangunan GSW tidak mengganggu aktivitas perkapalan di sekitar wilayah pesisir. Maka, pengawasan ketat terhadap jalannya pembangunan GSW di nilai sangat penting. Khususnya, untuk menghindari potensi masalah baru yang dapat merugikan masyarakat lokal.

Permasalahan Abrasi Di Pesisir Utara Jawa

Permasalahan Abrasi Di Pesisir Utara Jawa memang menjadi salah satu alasan utama di balik pembangunan ini. Tercatat, data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan bahwa sekitar 400 kilometer garis pantai di Indonesia mengalami kerusakan. Hal ini terutama akibat abrasi pada tahun 2015. Yang mana, kerusakan tersebut mencakup sekitar 44 persen dari total panjang garis pantai. Kabupaten Tangerang menjadi salah satu wilayah yang terdampak signifikan. di mana sekitar 579 hektare lahan hilang akibat abrasi dalam periode 1995 hingga 2015. Sehingga, dengan adanya pembangunan ini, di harapkan fenomena abrasi di wilayah pesisir utara Jawa dapat di minimalkan. Selanjutnya, hasil penelitian dari Departemen Geografi Universitas Indonesia (UI) juga mendukung urgensi pembangunan GSW. Penelitian tersebut mencatat bahwa hampir seluruh desa di wilayah pesisir Kabupaten Tangerang mengalami abrasi. Ini juga mencakup akresi dengan tingkat perubahan yang cukup besar. Oleh karena itu, pembangunan GSW menjadi langkah preventif untuk mengendalikan laju abrasi di kawasan tersebut.

Di sisi lain, Abdul Muhari selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengungkapkan pendapatnya. Di mana, ia menggarisbawahi pentingnya pembangunan ini. Yang mana, dalam satu dekade terakhir, laju abrasi di beberapa wilayah pesisir meningkat antara 200 hingga 500 meter. Abdul menekankan bahwa kawasan pesisir dengan kondisi hutan mangrove yang tidak terpelihara menjadi lokasi paling rentan terhadap abrasi. Maka, pembangunan GSW perlu di integrasikan dengan program rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove sebagai langkah mitigasi risiko abrasi.

Lebih jauh, pembangunan GSW tidak hanya bertujuan mengatasi ancaman banjir rob dan abrasi. Namun, juga mendorong pembangunan ekonomi di wilayah pesisir. Sehingga, dengan adanya perlindungan dari ancaman bencana, nelayan dan petambak ikan dapat menjalankan aktivitas ekonomi secara lebih stabil. Hal ini di harapkan mampu menciptakan lingkungan pesisir yang aman dan kondusif. Khususnya, untuk mendukung aktivitas ekonomi berbasis kelautan.

Di Harapkan Mampu Menghadirkan Manfaat Berkelanjutan Bagi Kawasan Pesisir

Dalam perspektif jangka panjang, proyek pembangunan ini Di Harapkan Mampu Menghadirkan Manfaat Berkelanjutan Bagi Kawasan Pesisir. Yang mana, inisiatif ini merupakan bagian dari rencana nasional. Khususnya, untuk menghadapi tantangan yang di timbulkan oleh perubahan iklim global. Serta, fenomena penurunan muka tanah yang terjadi secara signifikan. Sehingga, keberhasilan proyek ini sangat di tentukan oleh sinergi yang solid antara pemangkun kepentingan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. Sehingga, dengan perencanaan yang matang dan pengawasan yang konsisten, pembangunan ini di yakini dapat menjadi solusi efektif. Proyek ini juga tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik berupa tanggul raksasa. Namun, juga berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat yang bergantung pada sektor pesisir. Sehingga melalui proyek ini, di harapkan infrastruktur dasar di kawasan pesisir dapat di tingkatkan.

Yang pada akhirnya, aktivitas ekonomi masyarakat menjadi lebih stabil serta rasa aman dari ancaman bencana semakin kuat. Oleh karena itu, pembangunan ini menjadi fondasi penting dalam menjaga keberlangsungan hidup. Serta, meningkatkan kesejahteraan komunitas pesisir di masa depan. Dengan demikian, upaya kolaboratif dan terencana dalam proyek ini memegang peranan penting. Terutama, bagi keberhasilan pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan karena proyek Pembangunan GSW.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait