Kyrie Irving
Kyrie Irving : Bintang Basket Yang Kontroversial Dan Penuh Talenta

Kyrie Irving : Bintang Basket Yang Kontroversial Dan Penuh Talenta

Kyrie Irving : Bintang Basket Yang Kontroversial Dan Penuh Talenta

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Kyrie Irving
Kyrie Irving : Bintang Basket Yang Kontroversial Dan Penuh Talenta

Kyrie Irving Adalah Salah Satu Pemain Basket Paling Berbakat Dan Kontroversial Di Dunia NBA. Di Kenal Dengan Kemampuan Dribble dan tembakan yang luar biasa. Dia telah menjadi sorotan di berbagai pertandingan dan telah menciptakan banyak momen ikonik sepanjang kariernya. Namun, selain bakatnya di lapangan, dia juga di kenal karena sikapnya yang terkadang menantang status quo, baik di dalam maupun luar lapangan. Dia lahir pada 23 Maret 1992, di Melbourne, Australia, namun ia di besarkan di Amerika Serikat. Ayahnya, Drederick Irving, adalah seorang pemain basket profesional.

Sehingga ini memberi pengaruh besar terhadap minat Kyrie dalam olahraga bola basket sejak usia muda. Keluarganya pindah ke Amerika saat dia masih bayi, dan ia tumbuh besar di New Jersey, tempat ia mulai mengasah bakat basketnya. Dan Kyrie Irving menonjol sejak awal kariernya di sekolah menengah. Dia bersekolah di St. Patrick High School di Elizabeth, New Jersey, yang juga merupakan tempat beberapa pemain NBA terkenal lainnya di didik. Maka di sana, ia di kenal sebagai seorang pemain yang sangat berbakat dengan kemampuan dribble dan penyerangan yang luar biasa.

Namun, meskipun memiliki kemampuan luar biasa, ia tidak tampil dalam turnamen kejuaraan negara bagian karena cedera pada musim seniornya. Setelah lulus dari sekolah menengah, dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Duke. Yang merupakan salah satu program bola basket paling bergengsi di Amerika. Dan dia bermain untuk tim Duke Blue Devils pada musim 2010-2011. Di Duke, meskipun hanya bermain dalam 11 pertandingan. Karena cedera pergelangan kaki yang cukup serius, Irving menunjukkan potensi besar. Maka dalam waktu singkat, dia menunjukkan keahlian dribble dan kemampuan mencetak angka yang luar biasa Kyrie Irving.

Kyrie Irving Memutuskan Untuk Memasuki NBA Draft 2011 Lebih Awal

Karena penampilannya yang sangat menjanjikan meski terbatas waktu bermainnya di Duke, Kyrie Irving Memutuskan Untuk Memasuki NBA Draft 2011 Lebih Awal. Pada NBA Draft 2011, dia di pilih sebagai pilihan pertama oleh Cleveland Cavaliers. Maka pemilihan ini cukup mengejutkan karena meskipun dia memiliki potensi besar. Dan cederanya di Duke membuat beberapa orang meragukan keputusannya untuk memilih Irving sebagai pilihan pertama. Tetapi dia membuktikan bahwa dia adalah pilihan yang tepat. Oleh karena itu pada debutnya di NBA pada 2011, ia langsung menunjukkan kelasnya.

Dia mencetak 6 poin dan 4 assist dalam pertandingan perdananya. Namun yang lebih mengejutkan adalah bagaimana dia tampil di sepanjang musim pertamanya. Karena dia sangat menguasai permainan, memimpin serangan tim, dan menjadi pemain paling berharga (MVP) bagi Cleveland Cavaliers. Dengan rata-rata 18,5 poin dan 5,4 assist per pertandingan membuatnya meraih gelar NBA Rookie of the Year pada 2012. Yang semakin mengukuhkan namanya sebagai pemain muda berbakat di NBA. Maka pada musim-musim awal kariernya di Cavaliers, dia secara konsisten menunjukkan permainan yang sangat cemerlang dan menjadi pilar utama tim.

Meskipun Cavaliers belum dapat kembali ke puncak NBA pada waktu itu. Tetapi perannya sebagai point guard menjadi sangat penting dalam perkembangan tim. Dan puncak dari karirnya di Cleveland datang pada tahun 2016. Setelah beberapa tahun dalam perjalanan sulit, Cavaliers akhirnya mencapai Final NBA dan bertemu dengan Golden State Warriors yang sangat kuat. Oleh sebab itu pada final tersebut, dia memainkan peran yang sangat penting. Termasuk tembakan tiga angka ikonik di menit-menit akhir pertandingan ketujuh. Sehingga membantu Cavaliers meraih kemenangan pertama mereka dalam sejarah franchise.

Memohon Kepada Manajemen Cavaliers Untuk Di Perdagangkan

Momen ini menjadi sangat bersejarah, dan meskipun kepergiannya dari Cleveland di tahun-tahun berikutnya. Dan pencapaian tersebut tetap menjadi bagian penting dari warisan Irving. Pada 2017, dia mengejutkan banyak orang dengan Memohon Kepada Manajemen Cavaliers Untuk Di Perdagangkan. Karena dia merasa tidak puas dengan peranannya di Cleveland dan mencari tantangan baru. Sebagai hasilnya, dia di tukar ke Boston Celtics dalam sebuah kesepakatan yang juga melibatkan sejumlah pemain dan pilihan draft. Maka dia bergabung dengan Celtics yang di pimpin oleh pelatih Brad Stevens.

Meskipun banyak yang berharap Irving dapat membawa Celtics ke level berikutnya. Tetapi hubungan antara dia dan rekan-rekannya di tim sering kali menjadi sorotan. Selama dua musim bersama Celtics, meskipun ia bermain dengan sangat baik. Dan mengarahkan tim ke babak Final Wilayah Timur 2018 hubungan dengan tim terkadang tegang. Sehingga beberapa faktor yang memengaruhi ini adalah ketidakstabilan dalam kepemimpinan dan penurunan performa di saat-saat krusial. Maka pada akhirnya, dia meninggalkan Celtics pada 2019 untuk bergabung dengan Brooklyn Nets. Pada 2019 dia menandatangani kontrak dengan Brooklyn Nets dan bergabung dengan Kevin Durant.

Trio ini di anggap sebagai salah satu potensi “superteam” di NBA. Meskipun pada akhirnya, masalah cedera dan ketidakstabilan luar lapangan mengganggu perjalanan mereka. Di Brooklyn Nets, meskipun sering menjadi sorotan karena beberapa kontroversi dan kebijakan pribadi yang kontroversial. Dengan kemampuan bermainnya tetap tidak terbantahkan. Serta keahliannya dalam mencetak angka, memberikan assist. Dan mengendalikan ritme permainan membuatnya tetap menjadi salah satu pemain point guard paling berbahaya di liga. Oleh karena itu dia akan selalu di kenang sebagai bagian dari tim Cleveland Cavaliers yang memenangkan gelar juara NBA pada 2016.

Cavaliers Menghadapi Golden State Warriors Yang Dominan

Pada Final NBA 2016, Cavaliers Menghadapi Golden State Warriors Yang Dominan dan sempat tertinggal 3-1. Tetapi dia tampil luar biasa dengan mencetak tembakan tiga angka krusial di pertandingan kelima. Dan mencatatkan performa gemilang di pertandingan ketujuh, yang akhirnya membawa timnya meraih kemenangan. Serta kejuaraan pertama dalam sejarah franchise tersebut. Sehingga momen tersebut, terutama tembakan tiga angkanya yang legendaris untuk memberikan keunggulan pada menit-menit akhir pertandingan. Yang menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah NBA. Setelah kesuksesan itu, dia terus menjadi salah satu point guard terbaik di liga.

Tetapi hubungan dengan tim dan manajemen Cavaliers mulai merenggang. Sehingga pada 2017, ia meminta untuk di perdagangkan, dan dia akhirnya bergabung dengan Boston Celtics melalui perdagangan. Oleh sebab itu dia bergabung dengan Boston Celtics pada musim 2017 setelah di perdagangkan dari Cleveland Cavaliers. Pindah ke Celtics, yang saat itu di pimpin oleh pelatih Brad Stevens, memberinya kesempatan untuk menjadi bintang utama dan pemimpin tim yang lebih besar. Maka harapan tinggi di tempatkan padanya, mengingat potensi besar yang ia bawa.

Setelah tiba di Boston, dia langsung menyatakan bahwa dia merasa lebih siap untuk memimpin tim. Dan mengembangkan perannya sebagai point guard utama. Maka pada musim 2017-2018, meskipun Celtics bermain tanpa bintang muda mereka. Gordon Hayward, yang cedera parah di awal musim, mereka berhasil melaju ke Final Wilayah Timur dengan catatan luar biasa. Oleh karena itu Celtics muda yang di pimpin olehnya dan pelatih Stevens tampil solid. Dengan Jayson Tatum, Jaylen Brown, dan Terry Rozier juga menunjukkan kualitas tinggi. Namun, musim 2018-2019 menjadi lebih rumit Kyrie Irving.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait