
NEWS

Hidangan Khas Arab Yang Menggugah Selera Dan Terkenal
Hidangan Khas Arab Yang Menggugah Selera Dan Terkenal

Hidangan Khas Arab Berikut Ini Sangat Menggugah Selera Dan Cukup Terkenal Di Kalangan Turis Mancanegara Yang Mengunjungi Arab. Kuliner khas Timur Tengah, khususnya dari wilayah Arab, telah lama di kenal dan di gemari oleh masyarakat Indonesia. Kehadirannya bukan hanya terasa dalam keseharian. Hidangan Timur Tengah juga kerap menghiasi berbagai perayaan dan momen-momen istimewa. Makanan-makanan seperti Nasi Kebuli, Nasi Biryani, dan Nasi Bukhari termasuk yang paling banyak di kenal serta kerap di sajikan dalam berbagai kesempatan. Khususnya di dalam acara keagamaan atau pertemuan keluarga besar. Hidangan ini, bersama dengan sajian khas seperti Kebab dan olahan daging rempah lainnya. Inilah yang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya kuliner Arab dalam keseharian masyarakat Indonesia. Perpaduan cita rasa yang kaya rempah dan aroma yang menggugah selera menjadikan masakan Arab sangat mudah di terima oleh lidah Nusantara. Terlebih karena banyak bumbu dan bahan dasarnya yang juga di gunakan dalam masakan lokal.
Salah satu hidangan yang memiliki tempat istimewa di hati para jemaah haji dan umrah asal Indonesia adalah ayam Al Baik. Makanan ini sangat populer di kalangan pelancong religi. Hal ini terutama bagi kita yang pernah mengunjungi kota suci Mekkah maupun Madinah. Ayam Al Baik merupakan menu ayam goreng tepung yang secara tampilan serupa dengan produk dari jaringan makanan cepat saji global seperti McDonald’s, Burger King, atau Kentucky Fried Chicken. Meski secara visual hampir sama, sensasi rasa yang di tawarkan ayam ini sangatlah berbeda. Rempah-rempah khas dari tanah Arab meresap ke dalam daging ayam hingga ke bagian terdalam. Cita rasa ayam Al Baik di kenal penuh dengan bumbu yang kuat dan unik. Inilah yang semakin memberikan ciri khas yang membedakannya dari ayam goreng tepung kebanyakan.
Nasi Bukhari Sebagai Hidangan Khas Arab
Nasi Bukhari Sebagai Hidangan Khas Arab yang sangat mudah di temukan di berbagai wilayah di Arab Saudi. Kepopulerannya menjadikannya salah satu sajian yang kerap di incar oleh wisatawan maupun penduduk lokal yang menggemari masakan berbumbu kuat. Meski secara tampilan dan cara penyajiannya menyerupai Nasi Kebuli sama-sama di sajikan dengan lauk berupa daging dan memiliki aroma rempah yang menggoda, namun para penikmat setia kuliner Arab yang telah memiliki pemahaman mendalam tentang kekayaan cita rasa dari kawasan tersebut secara tegas membedakan keduanya. Mereka meyakini bahwa terdapat perbedaan esensial dalam komposisi bumbu, teknik memasak, serta karakter rasa yang menjadikan Nasi Bukhari dan Nasi Kebuli sebagai dua entitas yang tidak bisa di samakan.
Di kota Madinah, terdapat sejumlah tempat makan yang secara khusus menyajikan Nasi Bukhari sebagai menu andalannya. Sementara di kota Jeddah, restoran-restoran yang menawarkan hidangan ini juga tersebar di berbagai titik strategis. Termasuk di sekitar kawasan hotel tempat banyak wisatawan menginap. Salah satu pengalaman mencicipi Nasi Bukhari yang paling berkesan di rasakan oleh beberapa pelancong asal Indonesia adalah saat mereka berkunjung ke Jalan Torik Mator di kota Madinah. Di tempat tersebut, mereka menyantap Nasi Bukhari yang di olah secara tradisional. Tempat ini mempertahankan cita rasa authentic khas daerah Timur Tengah.
Secara umum, Nasi Bukhari adalah olahan nasi yang di masak menggunakan rempah-rempah khas Arab. Hidangan nasi ini memiliki aroma yang pekat dan cita rasa yang khas. Dalam penyajiannya, nasi ini di perkaya dengan tambahan bahan seperti kismis yang memberikan rasa manis alami serta kacang Arab yang menambah tekstur gurih dan renyah. Komposisi bumbu yang di gunakan umumnya terdiri dari rempah-rempah. Misalnya seperti kapulaga, cengkeh, kayu manis, dan jintan, yang semuanya berpadu untuk menghasilkan aroma wangi yang menyelimuti seluruh hidangan.
Nasi Biryani
Di antara aneka hidangan khas Timur Tengah yang banyak digemari di Arab Saudi, Nasi Biryani merupakan salah satu menu yang sangat terkenal dan memiliki banyak penggemar. Baik di kalangan penduduk lokal maupun para pelancong. Sama halnya dengan Nasi Bukhari, menu ini biasanya di sajikan bersama pilihan daging. Pilihan daging yang di gunkan yakni ayam atau kambing, tergantung selera konsumen. Meskipun keduanya berbasis nasi dan berbumbu rempah, cita rasa yang di hadirkan oleh Nasi Biryani memiliki keunikan tersendiri. Inilah yang membedakannya dari saudaranya yang lebih ringan dari segi rasa. Aroma kuat yang keluar dari bumbu rempahnya menambah daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang menyantapnya. Khususnya bagi pecinta makanan berbumbu pekat.
Di kawasan sekitar Masjid Nabawi, salah satu lokasi paling ramai di kota Madinah, banyak sekali kedai makanan yang menyediakan Nasi Biryani dalam berbagai variasi. Beberapa gerai bahkan menawarkan paket hemat yang terdiri dari seporsi kecil Nasi Biryani ayam lengkap dengan minuman. Hidangan ini di jual dengan harga sekitar 19 riyal. Meskipun di sebut sebagai porsi kecil, ukuran penyajiannya menurut standar masyarakat Arab ternyata cukup besar. Bahkan dapat di nikmati bersama oleh dua orang dan tetap memberikan rasa kenyang yang memuaskan. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran porsi makanan di kawasan tersebut umumnya lebih besar di bandingkan dengan yang lazim di temui di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia.
Berbeda dengan Nasi Bukhari yang lebih lembut dalam hal komposisi rasa, Nasi Biryani yang di jual di dekat Masjid Nabawi memiliki karakter rasa yang lebih menonjol. Rasa pedas yang menyengat dan sentuhan asin yang terasa seimbang menjadikan makanan ini sangat menggugah selera.
Nasi Kursi
Nasi Kursi adalah salah satu jenis hidangan khas Timur Tengah yang dapat di jumpai di kota Madinah, Arab Saudi. Meskipun kota ini di kenal sebagai salah satu pusat kuliner Arab, sajian ini sebenarnya berasal dari Mesir. Oleh karenanya santapan ini membawa cita rasa khas Negeri Sungai Nil ke tanah Hijaz. Keunikan Nasi Kursi bukan hanya terletak pada bumbunya yang khas. Daya tarik santapan ini juga terletak pada cara penyajian dan komposisi menunya yang mencerminkan kekayaan kuliner Mesir. Di restoran yang menyajikan hidangan ini, seluruh staf pelayan berasal dari Mesir, memberikan pengalaman bersantap yang lebih autentik dan memperkuat kesan orisinal dari menu yang di sajikan.
Dalam satu porsi sajian lengkap, pengunjung akan mendapatkan nasi yang sudah di olah dengan aneka bumbu rempah. Oleh karenanya meskipun di santap tanpa lauk sekalipun, rasanya tetap gurih dan menggoda selera. Sebagai pelengkap, hidangan ini juga di lengkapi dengan kuah sayur yang menyerupai cita rasa soto dalam kuliner Indonesia. Selain itu, tersedia juga berbagai lauk seperti daging sapi yang telah di beri sambal khas, salad segar yang terdiri dari irisan mentimun dan tomat, serta ayam panggang yang di padukan dengan potongan kentang. Semua elemen tersebut di sajikan secara bersamaan dalam satu hidangan. Namun umumnya hidangan ini akan di santap secara terpisah, terutama antara nasi dan kuahnya.
Ciri khas rasa Nasi Kursi cukup berbeda jika di bandingkan dengan Nasi Bukhari maupun Nasi Biryani. Bila dua jenis nasi yang di sebutkan terakhir cenderung memiliki rasa yang tajam dan aroma rempah yang kuat, maka Nasi Kursi menghadirkan sensasi rasa yang lebih ringan. Nasi ini memiliki kuah yang beraroma segar dan cenderung seperti kaldu.
Itu dia beberapa Hidangan Khas Arab yang sangat menarik untuk kita santap saat berkunjung ke Arab. Tentunya kita akan merasakan cita rasa kuliner Arab yang kaya akan rempah-rempah di dalam Hidangan Khas Arab.