
LIFESTYLE

Geovany Quenda Resmi Di Rekrut Oleh Chelsea FC
Geovany Quenda Resmi Di Rekrut Oleh Chelsea FC

Geovany Quenda Pemain Muda Berbakat Asal Klub Sporting Kini Telah Resmi Di Rekrut Oleh Klub Raksasa Premier League Chelsea. Chelsea kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengamankan talenta muda dengan mendatangkan satu wonderkid lagi. Kali ini, klub asal London tersebut berhasil mendapatkan tanda tangan Geovany Quenda. Berdasarkan laporan dari jurnalis kenamaan Fabrizio Romano, Chelsea telah mencapai kesepakatan dengan Sporting terkait transfer pemain berusia 17 tahun itu. Selain itu, Quenda juga telah menyelesaikan rangkaian tes medis sebagai bagian dari proses kepindahannya. Ia di jadwalkan resmi bergabung dengan The Blues pada tahun 2026. Adapun Quenda merupakan pemain muda potensial asal Portugal yang tampil menonjol bersama tim senior Sporting. Ia berhasil menembus skuad utama ketika klub tersebut masih di latih oleh Ruben Amorim.
Menariknya, setelah Amorim menerima tawaran untuk menangani Manchester United, Quenda sempat masuk dalam daftar pemain yang ingin di boyong ke Old Trafford. Meski demikian, ia akhirnya memutuskan untuk memilih Chelsea sebagai tujuan karier selanjutnya. Di Sporting, Quenda mencatatkan 43 penampilan di level senior. Tidak hanya itu, ia juga memberikan kontribusi signifikan dengan mencetak 2 gol dan 8 assist. Dengan pencapaian tersebut, ia menjadi salah satu pemain muda yang cukup menjanjikan di Eropa. Dengan keberhasilan merekrut Quenda, Chelsea kini telah mengamankan tiga wonderkid sekaligus. Sebelumnya, mereka sudah lebih dulu mendapatkan Estevao Willian dan Kendry Paez. Estevao yang berasal dari Brasil bersinar bersama Palmeiras, sementara Paez yang berasal dari Ekuador tampil impresif bersama Independiente del Valle. Keduanya juga akan bergabung dengan Chelsea dalam waktu dekat. Maka dari itu, langkah Chelsea ini menegaskan ambisi mereka membangun tim masa depan yang kompetitif.
Geovany Quenda Sempat Menjadi Incaran Utama Manchester United
Geovany Quenda di perkirakan akan menjadi Lamine Yamal versi Chelsea ketika resmi bergabung pada tahun 2026, menurut salah satu mantan pelatihnya. Sebelumnya, Chelsea berhasil menyalip Manchester United dalam perebutan tanda tangan pemain muda berbakat milik Sporting CP tersebut pada awal bulan ini. Sebenarnya, Geovany Quenda Sempat Menjadi Incaran Utama Manchester United, terutama karena ia ingin kembali bermain di bawah arahan Ruben Amorim. Namun demikian, kendala finansial dan kondisi performa klub yang kurang baik membuat Setan Merah tak mampu membayar biaya transfer sebesar 50 juta euro pada awal tahun. Akibatnya, Chelsea memanfaatkan peluang itu untuk mencapai kesepakatan dengan Sporting. Bahkan, raksasa London Barat tersebut menambahkan nilai lebih dalam negosiasi dengan mengizinkan Quenda tetap bermain di Sporting hingga tahun 2026. Selain itu, mereka berhasil mendapatkan dukungan langsung dari sang pemain dengan meyakinkannya bahwa ia akan di mainkan sebagai pemain sayap, bukan bek sayap seperti rencana Amorim.
Quenda di kenal sebagai talenta istimewa di Portugal dan bahkan telah mendapatkan pujian dari pelatih tim nasional, Roberto Martinez, sejak bulan Januari tahun 2024 beberapa bulan sebelum debutnya di level senior. Tiago Texeira, mantan asisten pelatih Sporting U23, membandingkan perkembangan Quenda dengan Lamine Yamal di Barcelona. Ia menilai Quenda memiliki kemampuan menggiring bola luar biasa, fisik yang kuat, serta determinasi tinggi. Lebih jauh lagi, keunggulan terbesar Quenda menurutnya adalah kecerdasannya dalam mengambil keputusan dan memberikan umpan akhir. Dengan keyakinan besar, Texeira menyebut Quenda akan menjadi bintang masa depan bagi Portugal dan Liga Champions.
Memiliki Potensi Besar Yang Di Nilainya
Asisten pelatih Sporting CP, Tiago Teixeira, menyampaikan bahwa Geovany Quenda Memiliki Potensi Besar Yang Di Nilainya sebanding dengan Lamine Yamal, meskipun saat ini level keduanya masih berbeda. Quenda baru saja resmi di rekrut oleh Chelsea, setelah sebelumnya di kaitkan erat dengan Manchester United. Ketertarikan United tak lepas dari keberadaan Ruben Amorim, mantan pelatih Quenda, yang saat ini menangani klub tersebut. Namun demikian, Chelsea bergerak lebih cepat dan berhasil mengamankan sang wonderkid. Dalam proses transfer tersebut, Chelsea berani mengeluarkan dana sebesar 40 juta pounds atau sekitar Rp845 miliar demi mendapatkan tanda tangan Quenda dari Sporting. Tidak hanya itu, klub asal London tersebut juga sukses memboyong Dario Essugo. Walaupun keputusan Chelsea membayar mahal untuk pemain muda seperti Quenda sempat menuai keraguan, banyak pihak percaya bahwa hal itu akan menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Teixeira bahkan menyebut Quenda sebagai calon bintang besar dan menyamakan kebangkitannya dengan Lamine Yamal. Ia menegaskan bahwa keduanya memulai debut di level senior saat berusia 16 hingga 17 tahun. Saat ini, Yamal telah memperkuat timnas Spanyol, sedangkan Quenda baru saja mendapatkan panggilan pertama untuk membela timnas Portugal. Teixeira yakin Quenda akan menjadi andalan Portugal dan bersinar di Liga Champions. Sejak di promosikan ke tim utama, Quenda tampil impresif dengan mencatatkan 44 pertandingan, 2 gol, dan 8 assist sepanjang musim 2024/2025. Ia baru akan resmi bergabung dengan Chelsea pada musim panas tahun 2026, ketika usianya menginjak 18 tahun. Menariknya, Quenda di kenal sebagai pemain serbaguna yang mampu bermain di posisi winger kanan maupun wingback kanan.
Pemain Berusia 17 Tahun Tersebut Memainkan Peran Penting
Geovany Quenda mencuri perhatian sepanjang musim 2024/25 setelah tampil gemilang bersama Sporting. Pemain Berusia 17 Tahun Tersebut Memainkan Peran Penting dalam pencapaian klub asal Portugal itu. Alhasil, sejumlah klub besar langsung membidiknya untuk di rekrut pada bursa transfer musim panas mendatang, termasuk Manchester United dan Chelsea. Awalnya, United merasa berada di posisi yang lebih unggul karena Quenda pernah bekerja sama dengan Ruben Amorim di Sporting. Meskipun begitu, keputusan Quenda justru jatuh kepada Chelsea. Menurut laporan dari The Mirror, alasan utama Quenda menolak tawaran United adalah karena ia lebih menyukai filosofi permainan yang diterapkan Enzo Maresca ketimbang formasi 3-4-2-1 milik Amorim. Ia merasa bahwa sistem Amorim akan membuat perannya di lapangan menjadi tidak jelas. Selain itu, Quenda yakin bahwa jika bergabung dengan United, ia hanya akan dimainkan sebagai bek sayap. Padahal, dirinya lebih nyaman dan efektif saat di tempatkan sebagai winger murni yang lebih ofensif.
Di sisi lain, keputusan Quenda untuk menerima tawaran Chelsea dapat memberikan dampak lain bagi Amorim. Sebab, terdapat kemungkinan bahwa The Blues akan membatalkan rencana untuk mempermanenkan status pinjaman Jadon Sancho. Jika itu terjadi, maka Manchester United harus menerima kembali pemain yang sebenarnya tidak mereka prioritaskan. Walau Quenda telah setuju untuk bergabung dengan Chelsea, ia tetap akan bertahan di Sporting hingga musim panas tahun 2026 sesuai dengan durasi kontraknya. Dengan semua pertimbangan tersebut, langkah Quenda tampak semakin memperkuat ambisi Chelsea membangun tim berbasis talenta muda berbakat. Chelsea kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun masa depan tim dengan merekrut talenta muda berbakat bernama Geovany Quenda.